Membandingkan novel terjemahan dan novel Indonesia? Bagi sebagian orang mungkin itu hal yang mudah, namun belum tentu bagi semua orang. Mungkin bagi sebagian orang lagi justru itu adalah hal yang membingungkan.
Apa itu membandingkan? Menurut definisi aku sih, membandingkan itu melihat perbedaan antara pacar kita yang sekarang dengan mantan... Eh, salah.😴 Maksudnya melihat perbedaan dan mengambil ciri khas masing-masing dari dua hal/lebih yang kita bandingkan. Definisi jelasnya? Lihat KBBI aja.😉 *Kokkayakpromosi😴*
Ah, sudahlah. Sekarang ke cara membandingkan novel terjemahan dengan novel indonesia.😊
Ini dia caranya:
Pertama, baca dahulu kedua novel tersebut.😊 Pastikan kamu membaca keseluruhannya ya, karena kalau setengah-setengah, kamu tidak akan bisa melakukan langkah kedua. Kalau bisa pun, kamu kerja dua kali. Tidak efisien!
Kedua, buatlah ringkasan kedua novel tersebut. Agar bisa diedit dan gak salah-salah atau gak mau buku kamu penuh coretan, buat di kertas corat-coret atau kertas buram dulu. Ambil pokok dari setiap bab yang ada, dan tuliskan. Lalu, gabungkan pokok-pokok tersebut!
Ketiga, tentukan unsur-unsur dalam novel tersebut. Sssst, umumnya, yang sering dibuat tugas itu: latar, perwatakan, dan alur. Emang sih, ini tiga unsur yang sangat important dari sebuah novel. Nah, kamu bisa ambil dari ringkasanmu atau baca lagi novelnya. *carakeduaribet-_-*
Keempat, bandingkan deh! Tulis/ketik hasilnya di kertas baru untuk dikumpul ke guru.. Eh?
Masih gak ngerti juga? Perlu contoh? Aku punya contohnya. Untuk contoh, aku pake untuk novel terjemahnnya: Penghuni Gedung Sekolah, dan novel Indonesia-nya: Pintu Gerbang Emas terbitan Balai Pustaka. Silakan dilirik.😉
1. Ringkasan
Apa itu membandingkan? Menurut definisi aku sih, membandingkan itu melihat perbedaan antara pacar kita yang sekarang dengan mantan... Eh, salah.😴 Maksudnya melihat perbedaan dan mengambil ciri khas masing-masing dari dua hal/lebih yang kita bandingkan. Definisi jelasnya? Lihat KBBI aja.😉 *Kokkayakpromosi😴*
Ah, sudahlah. Sekarang ke cara membandingkan novel terjemahan dengan novel indonesia.😊
Ini dia caranya:
Pertama, baca dahulu kedua novel tersebut.😊 Pastikan kamu membaca keseluruhannya ya, karena kalau setengah-setengah, kamu tidak akan bisa melakukan langkah kedua. Kalau bisa pun, kamu kerja dua kali. Tidak efisien!
Kedua, buatlah ringkasan kedua novel tersebut. Agar bisa diedit dan gak salah-salah atau gak mau buku kamu penuh coretan, buat di kertas corat-coret atau kertas buram dulu. Ambil pokok dari setiap bab yang ada, dan tuliskan. Lalu, gabungkan pokok-pokok tersebut!
Ketiga, tentukan unsur-unsur dalam novel tersebut. Sssst, umumnya, yang sering dibuat tugas itu: latar, perwatakan, dan alur. Emang sih, ini tiga unsur yang sangat important dari sebuah novel. Nah, kamu bisa ambil dari ringkasanmu atau baca lagi novelnya. *carakeduaribet-_-*
Keempat, bandingkan deh! Tulis/ketik hasilnya di kertas baru untuk dikumpul ke guru.. Eh?
Masih gak ngerti juga? Perlu contoh? Aku punya contohnya. Untuk contoh, aku pake untuk novel terjemahnnya: Penghuni Gedung Sekolah, dan novel Indonesia-nya: Pintu Gerbang Emas terbitan Balai Pustaka. Silakan dilirik.😉
1. Ringkasan
a.
a. Ringkasan
Novel Terjemahan “ Penghuni Gedung Sekolah”
Tony membuka
mulut untuk menjerit, namun tidak ada suara yang keluar. Yang ia katakan hanya
sebuah bisikan gagap, namun sebelum terjatuh di lantai. Ia merasakan jari
kerangka itu membelai rambutnya. Sesaat kemudian tony melihat papan kayu itu
terjatuh tanpa ada sesuatupun di atasnya. Teman-temannya muncul dari ruang tamu
untuk melihat apa yang terjadi. Temannya bertanya kepadanya secara bergantian.
Dia tak menjawab, namun Ia menunjuk ke arah papan tulis dan bergumam tak jelas.
Kate melihat
pintu yang terbuka di ujung koridor dan papan kayu yang tergeletak di lantai
dan matanya tertuju pada tulang-tulang yang berserakan di sana, lantas Ia
mengambil beberapa buah tulang dan mulai tertawa cekikikan. Kate menjelaskan
ruangan tersebut. Melihat Tony ketakutan, ekspresi Kate berubah menjadi
perhatian. Setelah mendengarkan penjelasan dari Kate, Jason menambahkan sedikit
bahwa papan koridor agak miring, Tony tersenyum kecut, dan berkata “Terima
kasih atas penjelasannya profesor.” Kepada Jason. Semua orang tertawa dan mulai
turun ke bawah. Jalan yang mereka lalui saat itu belum pernah mereka lihat
sebelumnya. Namun Kate menyuruh mereka untuk bergegas. Matt bertanya kepada
Kate, apakah mereka boleh masuk ke ruangan itu. Namun Kate berkata “Tidak,
tidak ada seorang pun boleh masuk ke sana.”. Dan Kate mengulang perkataannya
dengan nada tinggi. “Bahkan aku.”
Katanya lagi. Jason memecah keheningan dengan mengatakan bahwa ruangan
itu adalah neraka dengan banyak hantu di dalamnya.
Beberapa saat
kemudian, bel pintu berdering, kamar terlarang pun terlupakan, namun tidak
dengan Stevely yang berdiri diam dalam bayangan. Ia tetap berdiri di depan
pintu kayu tua dengan papan nama oval, yang hanya bertuliskan satu kata: PERAWAT. Saat Stevely berdiri di ambang
pintu. Ia merasa telapak tangannya semakin berkeringat. Jantungnya berpacu dan
darahnya mengalir deras. Kate tidak akan mengizinkan apa yang akan dilakukan
oleh Stevely.
Stevely telah
membuat keputusan. Sebelum malam itu berakhir, Ia akan menyingkap rahasia kamar
perawat.
b.
b. Ringkasan
novel Indonesia “ Pintu Gerbang Emas”.
Ia
kadang-kadang termenung di bangku kebun di halaman rumah Uwak Dipo. Ia sering
melamunkan masa lampaunya. Berangkat ke daerah transmigrasi! Tekadnya sudah sangat
bulat. Tetapi hal ini tidak boleh terjadi. Ia tidak boleh meninggalkan emaknya.
Namun ia juga tidak berani mengungkapkan isi hatinya. Kawan-kawannya masih
setia mengunjungi Bardi. Baik laki-laki maupun perempuan.
Apalagi Nina,
hampir dua kali seminggu ia datang. Tetapi, Nina juga selalu datang di pagi
hari, untuk menengok dan menghibur Emaknya. Apakah ia ingin menunjukkan
kesetiaannya, entahlah.
Di suatu
malam, Emaknya menegurnya karena Bardi belum tidur padahal hari sudah larut
malam. Rupanya Emaknya tahu kalau dia merisaukan sesuatu. Yaitu tentang
bertransmigrasi. Bardi mengatakan, kalau ia ingin sekali mengerjakan apapun
demi membiayai adik-adiknya, dan dia sanggup. Bardi masih duduk di bangku. Emak
mendekatinya, lalu ditatap mata Bardi sejenak. Lalu Emak mengatakan, dia bangga
punya anak seperti Bardi. Baginya, memulai hidup di pulau Jawa mungkin terlalu
berat bagi Bardi, karena dia tahu kalau selama ini keluarganya banyak
bergantung pada sanak saudaranya. Bardi mulai menangkap maksud Emaknya, dia
memotong percakapan emaknya. “Lalu, maksud Emak?” tanya Bardi. Emak menjawab
bahwa dia menyerahkan keputusan sepenuhnya pada Bardi. Tapi, Emak mengira
kehadiran Nina membuat Bardi tidak ingin meninggalkan pulau Jawa. Bardi heran,
“Maksud Emak, ikut transmigrasi?” katanya. Lalu Emak menjawab bahwa dia rela
meninggalkan kota Gombong, meskipun ada kewajiban yaitu merawat kuburan
ayahnya. Tapi, Emak lebih mementingkan amanat ayahnya yaitu membesarkan ketiga
anak-anaknya dan membekali Bardi agar mendapat kehidupan yang lebih baik.
Itulah yang selalu dicita-citakan oleh mendiang ayahnya.
Bardi
mengatakan bahwa dia tak punya jalan keluar selain bertransmigrasi. Memang,
pada mulanya akan berat, tapi hasilnya akan pasti. Itulah yang disampaikan
Bardi. Gembiranya hati Bardi mendengar Emaknya sepakat tentang transmigrasi.
Dia menyadari bahwa saudara-saudaranya hanya bisa memberinya petunjuk dan
mereka pun juga mengalami musibah yang sama. Dia pun tidak sampai hati jika
melihat peninggalan bapaknya dijual, menurutnya lebih baik diserahkan pada Uwak
Dipo untuk dipelihara. Jika dia harus meninggalkan pulau Jawa pun, dia tidak
tega melihat adik-adiknya berkorban, yaitu berhenti sekolah.
2. Alur, Perwatakan, dan Latar dari kedua novel.
a. Alur,
perwatakan, dan latar dari penggalan novel terjemahan “Penghuni Gedung Sekolah”.
- Alur : Alur Maju (Alur Lurus)
- Perwatakan : Tony : PenakutKate : TegasStevely : Pemberani dan Selalu ingin tahuJason : Suka meramaikan suasana
- Latar: Gedung sekolah, yaitu di depan kamar perawat.
- Alur : Alur Maju Mundur (Alur Campuran)
- Perwatakan : Ibu/Emak Bardi : Baik, perhatian/peduli pada anaknya.Bardi : Berbakti pada orang tua, perhatian/peduli pada adik-adiknya, tekun/giat berusaha. Nina : Setia, serta peduli dan baik kepada Bardi dan Ibunya Bardi.
- Latar: Kebun, Halaman rumah Uwak Dipo.
33. Perbandingan kedua novel
a. Alur
Cerita
Jika
pada novel terjemahan “Penghuni Gedung
Sekolah”, alur cerita bersifat maju/alur lurus. Ini dapat dilihat dari kejadian-kejadian
pada novel tersebut terjadi secara runtut/berurutan. Sedangkan pada novel
Indonesia “Pintu Gerbang Emas”, alur
ceritanya bersifat maju mundur/alur campuran. Ini dapat dilihat dari kejadian-kejadian
seperti ketika Bardi mengingat masa lampau/melamun.
b. Perwatakan
Pada
novel terjemahan “Penghuni Gedung Sekolah”,
perwatakan tokoh dibuat beragam, seperti Tony yang penakut, Kate dengan
sifat tegasnya, Stevely dengan sifat pemberaninya, serta Jason yang selalu
menciptakan suasana ramai. Sedangkan pada novel Indonesia “Pintu Gerbang Emas” perwatakan tokoh
didominasi dengan sifat baik (protagonis), seperti Ibu/Emaknya Bardi yang
perhatian, Bardi yang giat berusaha, dan Nina yang setia.
c. Latar
Latar ada
tiga, yaitu latar tempat, latar waktu dan latar suasana.
a) Latar
Tempat
Jika
pada novel terjemahan latarnya didominasi dengan di dalam ruangan, seperti
gedung, pabrik, sekolah, dan sebagainya. Contohnya pada novel “Penghuni Gedung Sekolah”, kejadian di
novel tersebut kebanyakan terjadi di dalam ruangan seperti gedung sekolah.
Sedangkan pada novel Indonesia latarnya didominasi dengan di luar ruangan,
seperti sawah di pedesaan, padang ilalang, kebun, halaman rumah, atau alam.
Contohnya pada novel “Pintu Gerbang Emas”
latarnya berada di kebun, halaman rumah. Dan kejadian-kejadian tersebut
kebanyakan terjadi di luar ruangan.
b) Latar
Waktu
Jika
pada novel terjemahan “Penghuni Gedung
Sekolah”, latar waktunya adalah pada malam hari. Dan pada Novel
Indonesia “Pintu Gerbang Emas”, latar
waktunya adalah malam hari juga. Dengan demikian tidak ada perbedaan
pada latar waktunya.
c) Latar
Suasana
Pada
novel terjemahan “Penghuni Gedung Sekolah”,
tokoh-tokoh pada novel tersebut diliputi suasana ketakutan, ketegangan,
serta keingintahuan akan misteri penghuni gedung sekolah. Sedangkan pada
novel Indonesia “Pintu Gerbang Emas”,
tokoh-tokoh pada novel tersebut diliputi suasana kegembiraan karena akan
bertransmigrasi.
Nah, gimana? Udah gak bingung lagi kan?😊
Komentar
Posting Komentar
Sampaikanlah komentar yang baik dan membangun:) Jangan menyinggung SARA. Terima kasih atas komentarnya:)