Halo.
Sudah lama aku tidak mengisi blog ini.π Makanya kini, aku ingin mengisinya kembali. Hehe. Semoga konsisten deh.
Kali ini aku akan mencoba memberi pengetahuan tentang perbedaan antara surat pribadi dan surat resmi. Sebenarnya, pasti banyak sih ya blog/situs lain yang menjelaskan tentang surat pribadi dan surat resmi ini. Jadi ya, tujuan aku yang paling utama di sini bukan menjelaskan, tapi memberikan contoh.
Pertama, aku akan memberikan definisi surat pribadi dan surat resmi menurut pengertianku aja ya—
biar beda dari yang lain.π
Surat pribadi, (kadang disebut juga surat non-formal atau surat tidak resmi) adalah surat yang dalam kaidah penulisan atau kebahasaannya tidak terlalu diperhatikan. Makanya disebut tidak resmi.
Biasanya, surat pribadi ditulis untuk kepentingan pribadi, personal, atau dalam keadaan informal. Misalnya: ucapan selamat ulang tahun, mengungkapkan kerinduan, memberi kabar pada orang-tua di kampung halaman, dan lain sebagainya.
Surat pribadi dapat diketik ataupun ditulis tangan.
Sedikit cerita, aku dulu ingin sekali punya sahabat pena. Lalu mengumpulkan prangko dan kartu pos dari berbagai daerah. Sepertinya menarik kan? Anak-anak 90-an pasti tahu nih sama hobi seperti ini, hehe.
Di jaman sekarang, kita sudah dimudahkan dengan keajaiban dunia bernama teknologi. Yep, semenjak ada jaringan komunikasi dan internet, perlahan-lahan tren surat-menyurat satu sama lain jadi ditinggalkan, hiks.
Tetapi selama masih ada kantor pos di dunia ini, kita masih bisa bersurat-suratan kok. Huehehe.
Nah, yang kedua adalah surat resmi. Surat resmi adalah surat yang dalam kaidah penulisan atau kebahasaannya sangat baku/formal. Umumnya surat resmi juga memiliki format-format tertentu, seperti memakai kop surat di bagian atas, serta tanda-tangan dan/atau stempel di bagian bawah.
Surat resmi, seperti namanya: tentu saja dikirimkan atas tujuan yang formal/resmi. Misalnya seperti: memberi pengumuman, mengundang seseorang secara hormat, meminta izin, dan sebagainya.
Surat resmi, karena memakai format-format tertentu seperti kop surat, ditujukan kepada orang yang dihormati, atau disebarkan kepada orang banyak; biasanya diketik dan tidak ditulis tangan.
Nah, berikut ini contoh surat pribadi dan surat resmi. (Lagi-lagi contoh ini diambil dari tugas sekolah saat kelas delapan, wkwk.)
Sudah lama aku tidak mengisi blog ini.π Makanya kini, aku ingin mengisinya kembali. Hehe. Semoga konsisten deh.
Kali ini aku akan mencoba memberi pengetahuan tentang perbedaan antara surat pribadi dan surat resmi. Sebenarnya, pasti banyak sih ya blog/situs lain yang menjelaskan tentang surat pribadi dan surat resmi ini. Jadi ya, tujuan aku yang paling utama di sini bukan menjelaskan, tapi memberikan contoh.
Pertama, aku akan memberikan definisi surat pribadi dan surat resmi menurut pengertianku aja ya—
biar beda dari yang lain.π
Surat pribadi, (kadang disebut juga surat non-formal atau surat tidak resmi) adalah surat yang dalam kaidah penulisan atau kebahasaannya tidak terlalu diperhatikan. Makanya disebut tidak resmi.
Biasanya, surat pribadi ditulis untuk kepentingan pribadi, personal, atau dalam keadaan informal. Misalnya: ucapan selamat ulang tahun, mengungkapkan kerinduan, memberi kabar pada orang-tua di kampung halaman, dan lain sebagainya.
Surat pribadi dapat diketik ataupun ditulis tangan.
Sedikit cerita, aku dulu ingin sekali punya sahabat pena. Lalu mengumpulkan prangko dan kartu pos dari berbagai daerah. Sepertinya menarik kan? Anak-anak 90-an pasti tahu nih sama hobi seperti ini, hehe.
Di jaman sekarang, kita sudah dimudahkan dengan keajaiban dunia bernama teknologi. Yep, semenjak ada jaringan komunikasi dan internet, perlahan-lahan tren surat-menyurat satu sama lain jadi ditinggalkan, hiks.
Tetapi selama masih ada kantor pos di dunia ini, kita masih bisa bersurat-suratan kok. Huehehe.
Nah, yang kedua adalah surat resmi. Surat resmi adalah surat yang dalam kaidah penulisan atau kebahasaannya sangat baku/formal. Umumnya surat resmi juga memiliki format-format tertentu, seperti memakai kop surat di bagian atas, serta tanda-tangan dan/atau stempel di bagian bawah.
Surat resmi, seperti namanya: tentu saja dikirimkan atas tujuan yang formal/resmi. Misalnya seperti: memberi pengumuman, mengundang seseorang secara hormat, meminta izin, dan sebagainya.
Surat resmi, karena memakai format-format tertentu seperti kop surat, ditujukan kepada orang yang dihormati, atau disebarkan kepada orang banyak; biasanya diketik dan tidak ditulis tangan.
Nah, berikut ini contoh surat pribadi dan surat resmi. (Lagi-lagi contoh ini diambil dari tugas sekolah saat kelas delapan, wkwk.)
- Surat Pribadi
Batam, 20 November 2012
Untuk sahabat lamaku,
Munira Aprilia
Di Bandung
Munira yang baik,
Halo, apa kabarmu? Sudah 3 tahun lebih kita tidak bertemu langsung. Tapi kita masih tetap surat-suratan dan sesekali email-an. Oh ya, sudah seminggu lebih ya, aku tidak berkirim surat padamu. Aku minta maaf ya. :( Soalnya aku gak sempat untuk curhat sama kamu, karena aku sibuk. He he he.. :D sibuk PMR, sibuk kerja kelompok. Dan, tugas menumpuk. Huh.. Bagaimana denganmu?? Sudah seminggu kita tidak tanya kabar aku jadi kangen.
Oh ya, kamu tahu kan? Apa itu PMR? PMR adalah salah satu ekskul di sekolahku. Palang Merah Remaja. Pasti di sana ada juga kan?? Masa’ di Bandung gak ada. Aneh dong, kalau gak ada..
Oh ya, liburan semester nanti, kalau tabunganku cukup aku ingin ke Bandung lho.. Selama seminggu, mungkin aku akan berlibur di sana. Aku masih ingat rumahmu. Di kampung cimaranggi kan?? Kalau rumahmu masih di sana aku akan ke sana untuk melepas rindu. Oh ya, sekalian ajak aku keliling-keliling Bandung ya.. Terus, katamu juga kalau hari minggu kalian sekelas rutin jogging di alun-alun kota. Aku ikut gabung ya.. Katanya hampir semua alumni SDN MAJALAYA V yang masuk ke SMPN 06 Babakan, katamu juga banyak sahabat lama kita yang satu kelas denganmu. Kan bisa sekalian, aku bertemu dengan mereka waktu jogging itu.. Apalagi sahabat-sahabat lamaku yang lain, Holis, Riza, Cintya, Devi, dan Ghanis. Aku jadi gak sabar untuk segera pergi ke sana. Aku udah rinduuuu bangeeet :D Kalian kangen juga gak, sama aku?? Kangen yaaa??!! Makanya, do’ain dong, tabunganku cukup, biar aku bisa pergi ke sana.
Hmm.. Tanganku udah pegel nih. Mumun :D Sampai di sini dulu suratku. Aku tunggu balasanmu secepatnya, OK ;)
See you in the next letter..
Salam rindu dari sahabat lamamu,
Limya Oktaviani
- Surat Resmi
Nah, sekian sharing-ku kali ini tentang perbedaan surat pribadi dan surat resmi. Semoga bermanfaat!ππ
Komentar
Posting Komentar
Sampaikanlah komentar yang baik dan membangun:) Jangan menyinggung SARA. Terima kasih atas komentarnya:)