Halo, udah lama ya aku tidak mengisi blog ini. Hehe. Akhirnya, setelah lepas dari kesibukan perkuliahan selama satu semester, dan menuntaskan beban tugas akhir dari mata kuliah wajib yang menyita waktu liburan, aku bisa meluangkan waktuku untuk melaksanakan beberapa rencana yang sudah kurancang sejak lama. *Eaaak Salah satu dari rencana-rencana itu adalah: membagi-bagi pengalaman dengan cara menulis di blog. Ya ... hitung-hitung mengaktifkan lagi blogku, setelah sekian lama dia hiatus. Hiks. Padahal, bikinnya sudah dari kelas 8 SMP, tapi isinya tidak bertambah, malah berkurang. π Jadi ... hal pertama yang ingin kubagikan kepada kalian adalah: Bagaimana akhirnya aku memilih Sastra Indonesia untuk jurusanku di perkuliahan. Yay! π€ Wah, gimana tuh? Nah, aku mulai ceritanya dari sini, ya... Dulu, aku tidak pernah bercita-cita untuk kuliah di sastra, waktu kecil. Ya iyalah, toh sepertinya jarang juga anak kecil yang tahu apa itu sastra. Biasanya, anak kecil bercita-cita u
Halo. Sudah lama aku tidak mengisi blog ini.π
Makanya kini, aku ingin mengisinya kembali. Hehe. Semoga konsisten deh. Kali ini aku akan mencoba memberi pengetahuan tentang perbedaan antara surat pribadi dan surat resmi. Sebenarnya, pasti banyak sih ya blog /situs lain yang menjelaskan tentang surat pribadi dan surat resmi ini. Jadi ya, tujuan aku yang paling utama di sini bukan menjelaskan, tapi memberikan contoh. Pertama, aku akan memberikan definisi surat pribadi dan surat resmi menurut pengertianku aja ya — biar beda dari yang lain.π Surat pribadi , (kadang disebut juga surat non-formal atau surat tidak resmi ) adalah surat yang dalam kaidah penulisan atau kebahasaannya tidak terlalu diperhatikan. Makanya disebut tidak resmi. Biasanya, surat pribadi ditulis untuk kepentingan pribadi, personal, atau dalam keadaan informal. Misalnya: ucapan selamat ulang tahun, mengungkapkan kerinduan, memberi kabar pada orang-tua di kampung halaman, dan lain sebagainya. Surat pribadi d